Psikologi Pendidikan

Rabu, 29 Maret 2017

Selayang Pandang Psikologi Pendidikan

            Psikologi adalah studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental. Psikologi pendidikan  adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhusukan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.

Latar Belakang Historis
           Bidang psikologi pendidikan didirikan oleh beberapa perintis bidang psikologi sebelum awal abad ke-20. Ada tiga perintis terkemuka yang muncul diawal sejarah psikologi pendidikan.

William James
Tak lama setelah meluncurkan buku ajar psikologinya yang pertama , Principle of Psychology (1890), William James (1824-1910) memberikan serangkaian kuliah yang bertajuk “ Talk to Teachers”. Dalam kuliah ini dia mengatakan bahwa eksperimen psikologi di laboratorium seringkali tidak bisa menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar pada anak secara efektif. Dia menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas guna meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu rekomendasinya adalah mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi diatas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.

John Dewey
Tokoh kedua yang berperan besar dalam psikologi pendidkan adalah John Dewey( 1859-1952). Dia menjadi motor penggerak untuk mengaplikasikan psikologis di tingkat praktis. Dewey membangun laboratorium psikologi pendidikan pertama di AS , di universitas Chicago , pada tahun 1894. Pertama dari Dawey kita mendapatkan pandangan tentang anak sebagai pembelajr active ( active learner)  Sebelum Dawey mengemukakan pandangan ini ada keyakinan bahwa anak anak semestinya duduk diam di kursi mereka dan mendengarkan pelajaran secara pasif dan sopan.  Sebaliknya , Dawey percaya bahwa anak anak akan belajar dengan baik jika mereka aktif. Kedua, dari Dawey kita mendapatkan ide bahwa pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Dawey percaya bahwa anak anak seharusnya tidak hanya mendapatkan pelajaran akademik saja, tetapi juga harus diajari cara berfikir dan beradaptasi dengan dunia diluar sekolah . dia secara khusus berpendapat bahwa anak anak harus belajar agar mampu memecahkan masalah secara reflektif. Ketiga , dari Dawey kita mendapatkan gagasan bahwa semua anak berhak mendapatkan pendidkan yang selayaknya.

E.L. Thorndike
Perintis ketiga adalah E.L.Thorndike (1874-1949), dia memberi banyak perhatian pada penilaian dan pengukuran perbaikan dasar dasar belajar secara ilmiah. Thorndike berpendapat bahwa salahs atu tugas pendidikan disekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran pada anak. Thorndike mengajukan gagasan bahwa psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuruan.

CARA MENGAJAR YANG EFEKTIF

Pengetahuan dan Keahlian Profesional
Guru yang efektif memiliki strategi pengajaran yang baik dan di dukung oleh metode penetapan tujuan , rancangan pengajaran , dan manajamen kelas. Mereka tahu bagaiman memotivasi , berkomunikasi dan berhubungan secara efekif dengan murud murid dari berbagai latar belakang kultural.

Penguasaan Materi Pembelajaran
            Guru yang efektif harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami materi. Tentu saja pengetahuan subjek materi buakn hanya mencakup fakta, istilah dan konsep umu. Ini juga membutuhkan pengetahuan tentang dasar dasar pengorganisasian materi , megaitkan berbagai gagasan , cara berfikir dan beragumen pola perubahan dalam satu mata pelajaran,kemampuan untuk mengaitkan satu agsan dari suatu disiplin ilmu ke disiplin ilmu lainnya.

Strategi Pengajaran
            Prinsip Konstruktivisme adalah ini dari filsafat pendidikan Willian James dan John Dawey. Konstruktivisme menekankan agar individu secara aktif menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahaman. Menurut pandangan Kontruktivisme guru bukan sekedar memberikan informasi ke pikiran anak, tetapi juga harus mendorong anak untuk mengeksplorasi dunia mereka , menemukan pengetahuan, merenung, dan berfikir kritis .
Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan Intruksional.
            Guru yang efektif tifak hanya mengajar dikelas, mereka harus menetukan tujuan pengajaran dan menyusun rencanya untuk mencapai tujuan itu . dalam menyusun rencana, guru memikirkan tentang cara agar pelajaran bisa menantang sekaligus menarik.

Keahlian Manajemen Kelas
            Aspek penting menjadi guru yang efektif adalah mampu menjaga kelas tetap aktif bersama dan mengorientasikan kelas ke tugas tugas. Mampu membangun dan mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif.

Keahlian Motivasional
            Guru yang efektif mempunyai startegi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar.

Keahlian Komunikasi
Yang juga sanagat diperlukan dalam mengajar adalah keahlian dalam berbicara, mendengar, mengatasi hambatan komunikasi verbal, memahami komunikasi nonverbal dari murid, dan mampu memecahkan konflik secara konstruktif.

Bekerja Secara Efektif dengan Murid dari Latar Belakang Kultural yang Berlainan
Di dunia yang saling berhubungan secara kultural ini , guru yang efektif harus mengetahui danmemahami anak dengan latar belaang kultural yang berbeda beda dan sensitif terhadap kebutuhan mereka.
           





0 komentar:

Posting Komentar