MOTIVASI

Rabu, 05 April 2017

Mengeksplorasi Motivasi

Apa Itu Motivasi?
         
   Motivasi adalah proses yang memberi semangat , arah , tujuan dan kegigihan perilaku. Arinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi , terarah dan bertahan lama.

Perspektif Tentang Motivasi

Perspektif Behavioral
        
    Perspektif behavioral menekankan imbalan dan hukuman ektersnal sebagai kunci dalam menetukan motivasi murid. Intensif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku murid. 
            Intensif yang dipakai guru dikelas anatara lain nilai yang baik, yang memeberikan indikasi tentang kualitas pekerjaan murid, dan tanda bintang atau pujian jika mereka menyelesaikan suatu tugas dengan baik.

Perspektif Humanistis
           
   Perspektif humanistis menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian , kebebasan untuk memilih nasib mereka. Perspektif ini berkaitan erat dengan pandangan Abraham Maslow bahwa kebutuhan dasar tententu harus dipuaskan terlebih dahulu sebelum memuaskan kebutuhan lain yang lebih tinggi.
            Hirarki kebutuhan Maslow, yaitu konsep maslow bahwa kebutuhan individual harus dipuaskan dalam urutan sebagai berikut : fisiologis, keamanan , cinta dan rasa memiliki, harga diri dan aktualisasi diri.
            Aktualisasi diri adalah kebutuhan tertinggi dan sulit dalam hirarki Maslow, aktualisasi diri adalah motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh sebagai manusia.

Perspektif Kognitif
       
     Menurut perspektif kognitif, pemikiran murid akan memandu motivasi mereka. Jadi perspektif behavioral memandang motivasi murid sebagai konsekuensi dari intensif eksternal, sedangkan perspektif kognitif berpendapat bahwa tekanan ekternal seharusnya tidak dilebih lebihkan . perspektif kognitif merekomendasikan agar murid diberi lebih banyak kesempatan dan tanggung jaab untuk mengontrol hasil prestasi mereka sendiri.
            Perspektif kognitif tentang motivasi sesuai dengan gagasan R.W. White (1959), yang mengusulkan konsep motivasi kompetensi , yakni ide bahwa orang termotivasi untk menghadapi lingkungan mereka secara efektif , menguasai dunia mereka, danmemproses informasi secara efisien.

Perspektif Sosial
            Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Ini membutuhkan pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab. Kebutuhan afiliansi pada murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat, keterikatan mereka dengan orangtua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru.

Motivasi Untuk Meraih Sesuatu

Motivasi Ektrinsik dan Intrinsik

            Motivasi Ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh intensif eksternal seperti imbalan dan hukuman.
            Motivasi Intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri atas dasar keinginannya sendiri. Misalnya, murid mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan itu

Determinasi Diri dan Pilihan Personal

            Salah satu pandangan tentang motvasi intrinsik menekankan pada determinasi diri. Dalam pandangan ini , murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan mereka sendiri , bukan karena kesuksesan atau imbalam eksternal. Para riste menemukan bahwa motivasi internal dan minat intrinsik dalam tugas sekolah naik apabila murid punya pilihan atau peluang untk mengambil tanggung jawab personal atas pembelajaran mereka.

Pengalaman Optimal

            Mihaly Caikszentmihalyi , Nakamura & Caikszentmihaly juga mengambangkan ide yang relevan untuk memahami motivasi intrinsik. Dia memeplajari pengalaman optimal dari orang orang selama dua dekade. Orang melaporkan bahwa pengalaman optimal ini berupa perasaan yang senang dan bahagia yang besar. Dia menemukan bahwa pengalaman optimal itu kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas.

Imbalan Ektrinsik dan Motivasi Instrinsik

            Imbalan eksternal dapat berguna untuk merubah perilaku. Tetapi dalam stuasi imbalan atau hadiah dapat melemahkan pembelajaran. Hadiah yang mengandung informasi tentang kemampuan murid dapat meningkatkan informasi intrinsik dengan cara meningkatkan perasaan bahwa diri mereka kompeten. Namun umpan balik negatif , seperti kritik, yang mengandung informasi bahwa murid tidak pandai, dapat melemahkan motivasi intrinsik terutama apabila murid meragukan kemempuan mereka untuk menjadi kompeten.



0 komentar:

Posting Komentar